Tower Pemerintah di Suak Medang Mati Sejak Akhir 2023, Warga Kehilangan Akses Internet

Posted by : seputari Juni 6, 2025

SINTANG – Sejak akhir tahun 2023, warga Desa Suak Medang, Kecamatan Ketunggau Hulu, Kabupaten Sintang, harus menghadapi kondisi sulit akibat matinya tower internet milik pemerintah yang selama ini menjadi sumber utama akses jaringan di wilayah mereka. Tower tersebut sebelumnya menjadi andalan masyarakat untuk terkoneksi dengan dunia luar, namun kini hanya menyisakan tiang kosong tanpa fungsi, meninggalkan kesenjangan digital yang sangat dirasakan oleh warga.

Kepala Desa Suak Medang, Dedi Sumitro, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2019 tower tersebut telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. “Internet melalui tower itu menjadi tulang punggung bagi kegiatan masyarakat. Bukan hanya untuk komunikasi pribadi, tapi juga mendukung pelayanan administrasi pemerintahan, pendidikan di sekolah, dan bahkan aktivitas ekonomi warga,” jelasnya.

Namun, kondisi itu berubah drastis sejak akhir 2023. Tower yang sebelumnya aktif dan menunjang kehidupan desa kini tak lagi berfungsi. Akibatnya, hampir seluruh aktivitas yang bergantung pada internet terhambat. Sekolah-sekolah kesulitan mengakses bahan ajar daring, perangkat desa tak bisa menjalankan sistem administrasi berbasis digital, dan warga kehilangan akses ke informasi penting yang biasanya didapatkan secara online.

Dedi menuturkan bahwa pihak desa telah berupaya mencari solusi alternatif demi menjaga kelangsungan aktivitas masyarakat. Salah satu langkah yang diambil pada tahun 2025 adalah dengan mengadopsi layanan internet satelit Starlink, yang dikenal mampu menjangkau daerah terpencil. “Kami sadar, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan dasar. Karena itu, meskipun terbatas dan berbiaya lebih tinggi, kami berinisiatif menggunakan Starlink agar desa tidak sepenuhnya terputus dari jaringan,” katanya.

Kondisi geografis Desa Suak Medang yang berada di wilayah perbatasan turut memperparah tantangan dalam pembangunan infrastruktur komunikasi. Akses jalan yang sulit dan medan yang berat membuat banyak provider tidak tertarik membangun jaringan di daerah ini. Hal ini juga diakui dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sintang 2025–2045, yang menyebutkan bahwa wilayah perbatasan seperti Ketunggau Hulu menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi ke depan.

“Kami sangat berharap ada perhatian serius dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Kehadiran tower internet, baik yang besar maupun skala mini seperti sebelumnya, sangat penting bagi masyarakat desa,” ujar Dedi menambahkan.

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa saat ini hampir seluruh layanan publik di tingkat desa sudah menggunakan sistem digital, termasuk laporan ke kecamatan, pelaporan dana desa, dan pelayanan administrasi masyarakat. Tanpa jaringan internet yang stabil, pelayanan publik tidak bisa berjalan maksimal.

Matinya tower pemerintah di Suak Medang bukan hanya memutus akses internet, tapi juga mengganggu roda pembangunan dan pelayanan dasar bagi warga. Desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pentingnya keberlanjutan infrastruktur digital di wilayah perbatasan. Suak Medang kini bertahan dengan teknologi satelit, tetapi tetap menanti uluran tangan dari pemerintah agar konektivitas digital yang lebih stabil dan terjangkau bisa kembali hadir demi kemajuan bersama. (Red)

RELATED POSTS
FOLLOW US